DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT
08.51
By
Unknown
1 komentar
DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. ALASAN MEMILIH TOPIK
Masyarakat
merupakan kumpulan individu dan kelompok yang membentuk organisasi sosial yang
bersifat kompleks. Dalam organisasi sosial tersebut terdapat nilai-nilai dan
norma-norma sosial yang berfungsi sebagai aturan-aturan untuk bertingkah laku
dan berinteraksi
dalam kehidupan masyarakat.
Para
ahli filsafat, sejarah, ekonomi dan para sosiologi telah mencoba untuk
merumuskan prinsip-prinsip atau hukum-hukum perubahan-perubahan sosial. Banyak
yang berpendapat bahwa kecenderungan terjadinya perubahan sosial merupakan
gejala wajar yang timbul dari pergaulan hidup manusia. Adapula yang berpendapat
bahwa kecenderungan terjadinya perubahan sosial manusia. Adapula yang
berpendapat bahwa perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam
unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat seperti misalnya
perubahan dalam bentuk unsur-unsur geografis, biologis, ekonomis, atau kebudayaan.
Kemudian adapula yang berpendapat bahwa perubahan-perubahan sosial berupa
pendidik-non pendidik.
Kita juga mengenal perubahan
penduduk. Perubahan itu sendiri merupakan suatu perubahan sosial. Disamping itu
perubahan penduduk juga merupakan faktor penyebab timbulnya perubahan sosial
dan budaya. Bilamana suatu daerah baru telah dipadati penduduk, maka kadar
keramah tamahannya pun akan menurun, kelompok sekunder akan bertambah
jumlahnya, struktur kebudayaan akan menjadi lebih rumit, dan masih banyak lagi
perubahan yang akan terjadi. Masyarakat yang keadaannya stabil, mungkin akan
mampu menolak perubahan, tetapi masyarakat yang jumlah penduduknya meningkat
cepat, akan dengan cepat terimbas perubahan walaupun secara cepat atau lambat.
Teori-teori mengenai
perubahan-perubahan masyarakat sering mempersoalkan perbedaan antara
perubahan-perubahan sosial dengan perubahan kebudayaan. Kingsley Davis
berpendapat bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan.
Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Perubahan
dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan,
teknologi, filsafat, bahkan perubahan-perubahan dalam bentuk serta
aturan-aturan organisasi sosial. Perubahan sosial dan kebudayaan mempunyai
aspek yang sama yaitu kedua-duanya bersangkut paut dengan suatu penerimaan
cara-cara baru atau suatu perbaikan dalam masyarakat untuk memenuhi
kebutuhannya.
Masyarakat yang terlintas
dipersimpangan jalan lalu lintas dunia selalu merupakan pusat perubahan. Karena
kebanyakan masyarakat yang terdekat hubungannya masuk melalui difusi, maka
masyarakat yang terdekat hubungannya dengan masyarakat lain cenderung melalui
perubahan tercepat pula. Sebaliknya, daerah yang terisolasi merupakan pusat
kestabilan, konservatisme dan penolakan terhadap perubahan. Hampir semua suku
yang sangat primitif juga merupakan suku-suku yang amat terisolasi, misalnya
suku Badui, Dayak, Asmat dan lain-lain. Bahkan masyarakat yang berbudaya pun
isolasi menyebabkan adanya kestabilan budaya.
B.
URAIAN TENTANG SIGNIFIKAN
Untuk
mengetahui dampak perubahan sosial dan budaya terhadap kehidupan
masyarakat :
masyarakat :
1.
Bentuk-Bentuk
Perubahan Sosial
2.
Perubahan Kebudayaan Di Masyarakat
3.
Dampak Perubahan Sosial Dan
Kebudayaan Terhadap Masyarakat
C.
MANFAAT TOPIK
Adapun
manfaat tulisan ini adalah :
1. Dapat
menambah pengetahuan penulis dan pembaca tentang perubahan sosial dan budaya
2. Untuk
mengetahui bentuk-bentuk perubahan sosial dan perubahan kebudayaan di
masyarakat
3. Untuk
mengetahui perubahan-perubahan sosial dan budaya dari bermacam-macam pendapat
dan dari sisi-sisi lainnya
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
1).
Pengertian Perubahan Sosial
Perubahan sosial secara
umum dapat diartikan sebagai suatu proses pergeseran atau berubahnya
struktur/tatanan didalam masyarakat, meliputi pola pikir yang lebih inovatif,
sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih
bermartabat.
Tetapi perubahan yang terjadi antara
masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain tidak selalu sama. Hal ini
dikarenakan adanya suatu masyarakat yang mengalami perubahan yang lebih cepat
bila dibandingkan dengan masyarakat lainnya. Perubahan tersebut dapat berupa
perubahan-perubahan yang tidak menonjol atau tidak menampakkan adanya suatu
perubahan. Juga terdapat adanya perubahan-perubahan yang memiliki pengaruh luas
maupun terbatas. Di samping itu ada juga perubahan-perubahan yang prosesnya
lambat, & perubahan yang berlangsung dengan cepat.
Pengertian perubahan sosial
adalah perubahan perubahan yang terjadi pada masyarakat yang mencakup perubahan
dalam aspek-aspek struktur dari suatu masyarakat, ataupun karena terjadinya
perubahan dari faktor lingkung an, karena berubahnya komposisi penduduk,
keadaan geografis, serta berubahnya sistem hubungan sosial, maupun perubahan
pada lembaga kemasyarakatannya.
1.1. Contoh Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial
Pada
hakikatnya, perubahan sosial dalam masyarakat dapat dibedakan ke dalam beberapa
bentuk. Untuk mengetahuinya, mari kita simak bersama uraian berikut ini.
1. Perubahan Lambat (Evolusi)
1. Perubahan Lambat (Evolusi)
Perubahan
secara lambat atau evolusi memerlukan waktu yang lama. Perubahan ini biasanya
merupakan rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Pada
evolusi, perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak
tertentu. Masyarakat hanya berusaha menyesuaikan dengan keperluan, keadaan, dan
kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.
2. Perubahan Cepat (Revolusi)
Perubahan yang berlangsung secara
cepat dinamakan dengan revolusi. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi
dapat direncanakan terlebih dahulu maupun tanpa direncanakan. Selain itu dapat
dijalankan tanpa kekerasan maupun dengan kekerasan. Ukuran kecepatan suatu
perubahan sebenarnya relatif karena revolusi pun dapat memakan waktu lama.
Perubahan-perubahan tersebut dianggap cepat karena mengubah sendi-sendi pokok
kehidupan masyarakat, seperti sistem kekeluargaan dan hubungan antarmanusia.
Suatu revolusi dapat juga berlangsung dengan didahului suatu pemberontakan.
Secara
sosiologis, persyaratan berikut ini harus dipenuhi agar suatu revolusi dapat
tercapai.
a. Harus ada keinginan dari
masyarakat banyak untuk mengadakan perubahan. Di dalam masyarakat harus ada
perasaan tidak puas terhadap keadaan dan harus ada keinginan untuk mencapai
keadaan yang lebih baik.
b. Ada seorang pemimpin atau sekelompok
orang yang mampu memimpin masyarakat untuk mengadakan perubahan.
c. Pemimpin harus dapat menampung
keinginan atau aspirasi dari rakyat untuk kemudian merumuskan aspirasi tersebut
menjadi suatu program kerja.
d. Ada tujuan konkret yang dapat dicapai.
Artinya, tujuan itu dapat dilihat oleh masyarakat dan dilengkapi oleh suatu
ideologi tertentu.
e. Harus ada momentum yang tepat
untuk mengadakan revolusi, yaitu saat di mana keadaan sudah tepat dan baik
untuk mengadakan suatu gerakan.
3.
Perubahan Kecil
Pada
zaman dahulu, kaum perempuan di Indonesia setiap harinya mengenakan baju
kebaya. Seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan mode, model pakaian
yang mereka kenakanpun mengalami perubahan. Ada yang memakai rok panjang, rok
mini, celana panjang, kaos, dan lainlain. Contoh tersebut merupakan suatu
bentuk perubahan kecil.
Apa
yang kamu ketahui mengenai perubahan kecil? Perubahan kecil adalah
perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak
membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat.
4.
Perubahan Besar
Perubahan
besar adalah suatu perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan
lembaga-lembaganya, seperti dalam sistem kerja, sistem hak milik tanah,
hubungan kekeluargaan, dan stratifikasi masyarakat. Contohnya kepadatan
penduduk di Pulau Jawa telah melahirkan berbagai perubahan, seperti semakin
sempitnya lahan, terjadinya banyak pengangguran tersamar di desa-desa, dan
lainnya.
5.
Perubahan yang Dikehendaki
Perubahan
ini merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih
dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam masyarakat.
Pihakpihak ini dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau
sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin dalam
perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Cara-cara
untuk memengaruhi masyarakat adalah dengan rekayasa sosial ( social
engineering ), yaitu dengan sistem yang teratur dan direncanakan terlebih
dahulu. Cara ini sering pula dinamakan perencanaan sosial ( social planning
). Contohnya, lahirnya undang-undang pemilu yang merubah tata cara pemilihan
presiden dan wakil presiden di Indonesia. Saat ini rakyat memilihnya secara
langsung.
6.
Perubahan yang Tidak Dikehendaki
Pada tanggal 27 Mei 2006 di
Jogjakarta dan Jawa Tengah diguncang gempa yang mengakibatkan banyak penduduk
kehilangan keluarga dan tempat tinggal. Banyak fasilitas umum, seperti jalan,
sekolah, dan rumah sakit rusak. Dengan demikian aktivitas masyarakat menjadi
lumpuh. Peristiwa yang tidak mereka kehendaki tersebut telah menyebabkan
terjadinya perubahan dalam masyarakat.
Perubahan itu terjadi di luar jangkauan
pengawasan masyarakat dan tidak bisa diantisipasi atau diprediksi sebelumnya.
Dalam sosiologi, perubahan tersebut biasa disebut dengan perubahan yang tidak
dikehendaki karena menimbulkan akibatakibat sosial yang tidak diharapkan oleh
masyarakat.
7.
Perubahan Struktural
Perubahan struktural adalah
perubahan yang sangat mendasar yang menyebabkan timbulnya reorganisasi dalam
masyarakat. Contohnya perubahan sistem pemerintahan dari monarkhi ke sistem
pemerintahan republik.
8.
Perubahan Proses
Perubahan proses adalah perubahan
yang sifatnya tidak mendasar. Perubahan tersebut hanya merupakan penyempurnaan
dari perubahan sebelumnya. Contohnya, perubahan kurikulum dalam pendidikan.
Sifatnya menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam perangkat
atau dalam pelaksanaan kurikulum sebelumnya.
2).
Pengertian Perubahan Kebudayaan
Perubahan sosial
budaya adalah perubahan pada kebudayaan atau kebiasaan pada
masyarakat. Perubahan sosial budaya dipengaruhi oleh faktor dari luar
masyarakat (dari masyarakat lain). Perubahan sosial budaya bisa merubah
struktur, fungsi, nilai, norma, pranata, dan semua aspek lainnya. Perubahan ini
bisa terjadi pada salah satu anggota masyarakat atau seluruh lapisan
masyarakat.
2.1. Contoh Perubahan Kebudayaan Di Masyarakat
1.
Pakaian
Perubahan
mode pakaian pada masyarakat bisa saja terjadi. Dahulu semua masyarakat
menggunakan pakaian adat khasnya. Namun, seiring dengan kemajuan dari
perkembangan masyarakat tersebut membuat sedikit demi sedikit anggota
masyarakat mulai meninggalkan pakaian adatnya dan menggunakan pakaian yang
menjadi trend di daerah itu. Seperti contoh, sekarang adalah jamannya demam
Korea. Bagi penggemar beratnya, mereka selalu mencari dan menggunakan pakaian
yang biasa digunakan orang Korea. Namun, masyarakat tetap tidak meninggalkan
pakaian adat mereka dan tetap menggunakannya dalam acara tertentu. Seperti pakaian
adat Bali yang digunakan setiap kali mereka sembahyang di pura.
2.
Model Rambut
Model
rambut juga banyak berubah. Bahkan masyarakat cenderung merasa harus mengikuti
trend tersebut jika tidak mau dikatakan ‘jadul’ atau ‘culun’. Pengaruh terbesar
adalah model rambut ‘punk’ yang membuat banyak remaja mengikuti model rambut
dan gaya hidup orang dengan model rambut tersebut.
3.
Kesenian
Kesenian
bisa saja berubah atau tergantikan seiring perkembangan zaman. Saat ini, banyak
kesenian di Indonesia yang mulai punah karena anak bangsa tidak suka dengan
kesenian tersebut. Bahkan mereka lebih suka mempelajari kesenian asing dengan
alasan trendy. Namun, masih banyak kesenian populer Indonesia yang masih bisa
bertahan sampai sekarang.
4.
Bahasa Daerah
Indonesia
memiliki banyak sekali bahasa daerah. Namun, banyak juga bahasa yang mulai
punah. Itu mungkin disebabkan karena mereka lebih berminat untuk menggunakan
Bahasa Indonesia atau bahasa Inggris dibandingkan bahasa daerahnya sendiri. Itu
mungkin karena bahasa tersebut jangkauan komunikasinya lebih luas dibandingkan
bahasa daerahnya yang cenderung hanya dimengerti oleh anggota masyarakat di
daerah tersebut.
5.
Masuknya Budaya Barat
Budaya
di Indonesia telah banyak tercampur dengan budaya asing. Itu mungkin disebakan
karena kebudayaan itu lebih menyenangkan dibandingkan budayanya sendiri.
Seperti budaya hari Valentine dan pesta ulang tahun. Sebenarnya budaya asli
Indonesia telah memiliki budaya yang mirip dengan budaya tadi. Namun, budaya
tersebut terkadang dianggap kurang meriah. Contoh perubahan besar lainnya
adalah penggunaan komputer dan alat-alat teknologi
sebagai pengganti buku untuk mencari tugas. Hal itu disebabkan oleh kemudahan
menggunakan alat-alat teknologi tersebut.
Perubahan pada cara berkomunikasi
bisa terjadi. Beberapa tahun lalu kita masih menggunakan surat untuk
berkomunikasi jarak jauh dan sekarang, dengan menggunakan jejaring sosial atau
alat komunikasi, seseorang bisa berkomunikasi dengan cepat dan praktis.
Itulah
contoh perubahan sosial budaya yang terjadi pada masyarakat. Semua masyarakat
pasti saja akan mengalami perubahan sosial budaya. Namun, perubahan tersebut
umumnya tidak dirasakan atau tidak terjadi pada masyarakat terpencil.
3).
Dampak Perubahan Sosial Dan Kebudayaan Terhadap Masyarakat
Adanya perubahan sosial budaya
secara langsung atau tidak langsung akan memberikan dampak negatif dan positif.
A.
Akibat Positif
Perubahan dapat terjadi jika
masyarakat dengan kebudayaan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan. Keadaan
masyarakat yang memiliki kemampuan dalam menyesuaikan disebut adjusment,
sedangkan bentuk penyesuaian dengan gerak perubahan disebut integrasi.
B.
Akibat Negatif
Akibat negatif terjadi apabila
masyarakat dengan kebudayaannya tidak mampu menyesuaikan diri dengan gerak
perubahan. Ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan disebut
maladjusment. Maladjusment akan menimbulkan disintegrasi. Penerimaan masyarakat
terhadap perubahan sosial budaya dapat dilihat dari perilaku masyarakat yang
bersangkutan.
Apabila
perubahan sosial budaya tersebut tidak berpengaruh pada keberadaan atau
pelaksanaan nilai dan norma maka perilaku masyarakat akan positif. Namun, jika
perubahan sosial budaya tersebut menyimpang atau berpengaruh pada nilai dan
norma maka perilaku masyarakat akan negatif.
Terdapat beberapa tanggapan
masyarakat sebagai dampak perubahan sosial yang
menimbulkan suatu ketidakpuasan, penyimpangan masyarakat, ketinggalan, atau
ketidaktahuan adanya perubahan, yaitu sebagai berikut.
- Perubahan yang diterima masyarakat kadang-kadang tidak sesuai dengan keinginan. Hal ini karena setiap orang memiliki gagasan mengenai perubahan yang mereka anggap baik sehingga perubahan yang terjadi dapat ditafsirkan bermacam-macam, sesuai dengan nilai-nilai sosial yang mereka miliki.
- Perubahan mengancam kepentingan pihak yang sudah mapan. Hak istimewa yang diterima dari masyarakat akan berkurang atau menghilang sehingga perubahan dianggapnya akan mengancangkan berbagai aspek kehidupan. Untuk mencegahnya, setiap perubahan harus dihindari dan ditentang karena tidak sesuai kepentingan kelompok masyarakat tertentu.
- Perubahan dianggap sebagai suatu kemajuan sehingga setiap perubahan harus diikuti tanpa dilihat untung ruginya bagi kehidupan. Pembahan juga dianggap membawa nilai-nilai baru yang modern.
- Ketidaktahuan pada perubahan yang terjadi. Hal ini mengakibatkan seseorang ketinggalan informasi tentang perkembangan dunia.
- Masa bodoh terhadap perubahan. Hal itu disebabkan perubahan sosial yang terjadi dianggap tidak akan menimbulkan pengaruh bagi dirinya.
- Ketidaksiapan menghadapi perubahan. Pengetahuan dan kemampuan seseorang terbatas, dampak perubahan sosial yang terjadi ia tidak memiliki kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.
Akibat
atau dampak perubahan sosial dan kebudayaan yang terjadi dalam masyarakat
dapat berbentuk antara lain sebagai berikut :
1. Pergolakan dan Pemberontakan
Proklamasi dikumandangkan sebagai
pernyataan kemerdekaan Indonesia dapat diterima di berbagai daerah walaupun
tidak secara bersamaan. Rakyat menyambut dan mendukungnya. Oleh karena itu,
segera dibentuk suatu tatanan dan kehidupan sosial baru. Rangkaian peristiwa
itu disebut revolusi. Adanya pergolakan dan pemberontakan di berbagai daerah
pascakemerdekaan, berlujuan untuk menjatuhkan kedudukan penguasa pada saat itu,
sekaligus menyatakan kelidaksetujuan mereka terhadap ideologi pemerintah.
2. Aksi Protes dan Demonstrasi
Aksi protes disebut juga unjuk rasa
yang selalu terjadi dalam kehidupan manusia. Hal itu terjadi karena setiap
orang memiliki pendapat dan pandangan yang mungkin berbeda. Protes dapat
terjadi apabila suatu hal menimpa kepentingan individu atau kelompok secara
langsung sebagai akibat dari rasa ketidakadilan akan hak yang harus diterima.
Akibatnya, individu atau kelompok tersebut tidak puas dan melakukan tindakan
penyelesaian.
Protes merupakan aksi tanpa kekerasan
yang dilakukan oleh individu atau masyarakat terhadap suatu kekuasaan. Protes
dapat pula terjadi secara tidak langsung sebagai rasa solidaritas antarsesama
karena kesewenang-wenangan pihak tertentu yang mengakibatkan kesengsaraan bagi
orang lain.
3. Kriminalitas
Perubahan sosial yang terjadi dalam
kehidupan memberi peluang bagi setiap orang untuk berubah, tetapi perubahan
tersebut tidak membawa setiap orang ke arah yang dicita-citakan. Hal ini berakibat
terjadinya perbedaan sosial berdasarkan kekayaan, pengetahuan, perilaku,
ataupun pergaulan. Perubahan sosial tersebut dapat membawa seseorang atau
kelompok ke arah tindakan yang menyimpang karena dipengaruhi
keinginan-keinginan yang tidak terpenuhi atau terpuaskan dalam kehidupannya.
Perbuatan kriminal yang muncul di masyarakat secara khusus
akan diuraikan sebagai akibat terjadinya perubahan sosial yang menimbulkan
kesenjangan kehidupan atau jauhnya ketidaksamaan sosial. Akibatnya, tidak semua
orang mendapat kebahagiaan yang sama. Adanya perbedaan tersebut menyebabkan
setiap orang memiliki penafsiran yang berbeda-beda terhadap hak dan
kewajibannya. Setiap orang harus mendapat hak disesuaikan dengan kewajiban yang
dilakukan
4. Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme
Bangsa Indonesia yang sedang
membangun perlu memiliki sistem administrasi yang bersih dan berwibawa, bebas
dari segala korupsi, kolusi, dan nepotisme. Masalah korupsi menyangkut berbagai
aspek sosial dan budaya maka Bung Hatta (dalam Mubyarto) mengatakan bahwa
korupsi adalah masalah budaya. Apabila hal ini sudah membudaya di kalangan
bangsa Indonesia atau sudah menjadi bagian dari kebudayaan bangsa akan sulit untuk
diberantas. Akibatnya, hal tersebut akan menghambat proses pembangunan
nasional. Untuk memberantas korupsi, tidak hanya satu atau beberapa lembaga
pemerintahan saja yang harus berperan, tetapi seluruh rakyat Indonesia harus
bertekad untuk menghilangkan korupsi.
5. Kenakalan Remaja
Kenakalan
remaja merupakan disintergasi dari keutuhan suatu masyarakat. Hal
itu karena tindakan yang mereka lakukan dapat meresahkan masyarakat Oleh karena
itu, kenakalan remaja disebut sebagai masalah sosial. Munculnya kenakalan
remaja merupakan gejolak kehidupan yang disebabkan adanya perubahan-perubahan
sosial di masyarakat, seperti pergeseran fungsi keluarga karena kedua orangtua
bekerja sehingga peranan pendidikan keluarga menjadi berkurang.
Selain itu, pergeseran nilai dan
norma masyarakat mengakibatkan berkembangnya sifat individualisme. Juga
pergeseran struktur masyarakat mengakibatkan masyarakat lebih menyerahkan
setiap permasalahan kepada yang berwenang. Perubahan sosial, ekonomi, budaya,
dan unsur budaya lainnya dapat mengakibatkan disintegrasi.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Perubahan
tidak saja menggoyahkan budaya yang berlaku, dan merusak nilai-nilai dan
kebiasaan yang dihormati, tetapi tidak menimbulkan akibat terhadap kebudayaan
setempat. Bahkan inovasi tambahanpun dapat mempengaruhi unsur-unsur budaya
lainnya. Teknologi modern menyebar ke seluruh pelosok dunia. Sebagaimana
disinggung pada sebelumnya, sampai batas-batas tertentu semua unsur baru
merusak budaya yang berlaku. Jika suatu kebudayaan yang segenap unsur dan
institusinya selaras serta terintegrasi secara baik mengalami perubahan pada
salah satu unsurnya, maka hal tersebut akan mengacaukan ketahanan kebudayaaan.
Karena kebudayaan mencapai aspek yang saling berkaitan, maka pada umumnya kita
akan merasa lebih mudah menerima serangkaian perubahan yang saling berkaitan
dari pada menerima serangkaian perubahan yang saling berkaitan daripada
menerima perubahan terpisah dalam suatu waktu tertentu. Dan dalam masyarakat
yang kacau para anggotanya, yang mengalami hambatan dalam menemukan sistem
perilaku yang cocok, akhirnya ikut menjadi perilaku yang rapuh. Manakala mereka
telah putus harapan untuk menemukan cara hidup yang baik dan telah berhenti
berupaya, maka mereka dikatakan telah kehilangan semangat hidup (demoralized).
Meskipun perubahan kadangkala membawa kepahitan, namun penolakan tersebut bisa
saja mengakibatkan kepahitan yang lebih parah, karena perubahan tidak terlepas
dari keuntungan dan kerugian. Contoh keuntungan adalah dengan perubahan
masyarakat yang terisolir menjadi lebih maju dan tidak terbelakang, modernisasi
dan lain-lain. Perancangan sosial (social planning) mencoba mengurangi
kerugian perubahan, namun keberhasilannya masih diperdebatkan.
B.
SARAN
Demikian makalah yang saya buat,
semoga dapat bermanfaat bagi pembaca, menyadari bahwa penulis masih jauh dari
kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam
menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang
tentunga dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
- Horton, Hunt, 1992.Sosiologi 2, Erlangga, Jakarta
-
Soekanto. S, 1990.Sosiologi Suatu
Pengantar, Gatindo, Jakarta
-
Johnson, P.D, 1988.Teori
Sosiologi Klasik dan Modern I, Gramedia, Jakarta
makasih banyak buat infonya,, sangat bermanfaat..
BalasHapushttp://goo.gl/eN9CYC