SISTEM ORGAN MANUSIA
03.23
By
Unknown
0
komentar
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya berkat dan petolongan-Nya, kami dapat
menyusun makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat
menambah pengetahuan mahasiswa-mahasiswa, adapun makalah kami ini berjudul “
Sistem Organ Manusia.”
Saya menyadari makalah ini masih terdapat kekurangan, kami sangat mengharapkann
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan
makalah ini. Terima kasih.
Hormat Kami
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Tujuan Penulisan
1.3
Manfaat Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
1.
Sistem Rangka
2.
Sistem Otot
3.
Sistem Saraf
4.
Sistem Endokrin
5.
Sistem Peredaran Darah
6.
Sistem Reproduksi
7.
Sistem Pernapasan
8.
Sistem Pencernaan
9.
Sistem Ekskresi
BAB III PENUTUP
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tubuh manusia terdiri dari
bermacam-macam organ tubuh. Setiap organ memiliki struktur dan fungsinya
masing-masing.
1.2 Tujuan Penulisan
·
Memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Biologi Umum.
1.3 Manfaat Penulisan
·
Agar materi ini bisa dipahami/ dimengerti oleh Mahasiswa.
BAB II
PEMBAHASAN
Organ adalah sekumpulan jaringan
berbeda yang bergabung menjadi satu membentuk suatu alat tubuh.
Tubuh manusia tersusun atas sistem organ. Setiap organ merupakan komponen yang
tidak terpisahkan dalam tubuh manusia. Menurut Brum, et al (1994:
455-457), manusia memiliki sembilan sistem organ.
1. Sistem Rangka (Skeleton)
Sistem rangka adalah sistem yang
memiliki fungsi untuk menyimpan bahan mineral, tempat pembentukan sel darah,
tempat melekatnya otot rangka, melindungi tubuh yang lunak dan menunjang tubuh.
Terdiri dari tengkorak, tulang rusuk, tulang belakang, rangka penopang tulang
bahu, rangka penopang tulang pinggul, tulang angota badan atas dan bawah.
Tulang-tulang dalam tubuh membentuk
sistem rangka. Kemudian sistem rangka ini bersama-sama menyusun kerangka tubuh.
Sistem rangka membentuk dasar dari tubuh manusia. Semua organ-organ, daging,
darah, otot, cair dan udara semua terkandung dalam tubuh dan memiliki
kestabilan dan kekuatan tertentu karena tulang. The 206 tulang dalam tubuh
membentuk sistem rangka. Tulang-tulang ini didukung oleh sumsum tulang, yang
dihasilkan oleh bentuk energi paling murni di dalam tubuh.
Sistem rangka adalah suatu sistem
organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya
dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka
hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan
secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang.
Rangka manusia dibentuk dari tulang
tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain
seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya.
Secara garis besar, rangka
(skeleton) manusia dibagi menjadi dua, yaitu rangka aksial (tumbu tubuh) dan
rangka apendikuler (anggota tubuh).
Kerangka tubuh manusia
Kerangka manusia tersusun dari
tulang-tulang, baik tulang yang panjang maupun tulang pendek. Lalu, apa fungsi
kerangka bagi manusia ? Fungsinya diantaranya adalah :
* Untuk memberikan bentuk
keseluruhan bagi tubuh
* Menjaga agar organ tubuh tetap
berada di tempatnya
* Melindungi organ-organ tubuh
seperti otak, jantung, dan paru-paru
* Untuk bergerak ketika dikehendaki
otot
* Menghasilkan sel darah di dalam
sumsum tulang.
Jenis-jenis tulang
Tulang dikelompokkan menurut
bentuknya menjadi :
* Tulang pipa
Contohnya tulang paha
* Tulang pendek
Contohnya tulang pergelangan
* Tulang pipih
Contohnya tulang bahu
* Tulang tak beraturan
Contohnya tulang rahang
2. Sistem Otot
Sistem otot adalah sistem tubuh yang
memiliki fungsi seperti untuk alat gerak, menyimpan glikogen dan menentukan
postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot jantung dan otot rangka.
jaringan otot adalah sekumpulan
sel-sel otot. Untuk menggerakkan anggota tubuh kita, diperlukan sistem otot.
Sistem otot terdiri dari beberapa bagian yang saling terpisah yang disebut
otot-otot. Sebagian besar otot kita melekat pada kerangka tubuh. Otot dapat mengerut
dan dapat juga menegang. Oleh karena itu, susunan otot adalah suatu sistem alat
untuk menguasai gerak aktif dan posisi tubuh kita. Pada setiap otot terlihat
beberapa empal yang merupakan bagian yang aktif mengerut.
Otot merupakan alat gerak aktif yang
mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambut setelah mendapat rangsangan. Otot
memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :
1. kontraktibilitas : kemampuan
untuk berkontraksi / memendek
2. Ekstensibilitas : kemampuan untuk
melakukan gerakan kebalikan dari gerakan yang ditimbulkan saat kontraksi
3. Elastisitas : kemampuan otot
untuk kembali pada ukuran semula setelah berkontraksi. Saat kembali pada ukuran
semula otot disebut dalam keadaan relaksasi
Menurut letaknya, otot dibedakan menjadi otot-otot batang badan, otot-otot
anggota gerak dan otot-otot kepala. Otot-otot batang badan terdiri dari
otot-otot perut, otot-otot punggung, otot-otot dada dan otot-otot leher. Otot
punggung tidak terlihat dari permukaan tubuh. Otot punggung berfungsi untuk
gerak-gerik tulang belakang. Otot perut terentang antara gelang panggul dan
rangka dada. Otot-otot tersebut dapat memendek secara aktif.
3. Sistem saraf
Sistem saraf sangat berperan dalam
iritabilitas tubuh. Iritabilitas adalah kemampuan menanggapi rangsangan.
Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem
saraf, yaitu:
a. Reseptor, adalah alat
penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai
reseptor adalah organ indera.
b. Konduktor (Penghantar impuls),
dilakukan oleh sistem saraf itu sendiri. Sistem saraf terdiri dari sel-sel
saraf yang disebut neuron.
c. Efektor, adalah bagian
tubuh yang menanggapi rangsangan. Efektor yang paling penting pada manusia adalah
otot dan kelenjar (hormon). Otot menanggapi rangsang yang berupa
gerakan tubuh, sedangkan hormon menaggapi rangsang dengan
meningkatkan/menurunkan aktivitas organ tubuh tertentu. Misalnya :
mempercepat/memperlambat denyut jantung, melebarkan/menyempitkan pembuluh darah
dan lain sebagainya.
1. Sel Saraf (Neuron)
Sistem
saraf tersusun oleh sel-sel saraf atau neuron. Neuron inilah yang berperan
dalam menghantarkan impuls (rangsangan). Sebuah sel saraf terdiri tiga bagian
utama yaitu badan sel, dendrit dan neurit (akson).
a. Badan sel
Badan
sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel
berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma. Inti sel berfungsi sebagai
pengatur kegiatan sel saraf (neuron). Di dalam sitoplasma terdapat mitokondria
yang berfungsi sebagai penyedia energi untuk membawa rangsangan.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf
pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel.
Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Neurit (akson)
Neurit
berfungsi untuk membawa rangsangan dari badan sel ke sel saraf lain. Neurit
dibungkus oleh selubung lemak yang disebut selubung myelin yang
terdiri atas perluasan membran sel Schwann. Selubung ini berfungsi untuk
isolator dan pemberi makan sel saraf. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus
oleh selubung mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan
berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.
2. Macam-macam Neuron (Sel Saraf)
a. Saraf sensorik
saraf sensorik adalah saraf yang membawa rangsangan (impuls)
dari reseptor (indra) ke saraf pusat(otak dan sumsum tulang belakang).
b. Saraf motorik
saraf motorik adalah saraf yang membawa rangsangan (impuls)
dari saraf pusat susunan saraf ke efektor (otot dan kelenjar).
c. Saraf konektor
saraf konektor adalah saraf yang menghubungkan rangsangan
(impuls) dari saraf sensorik ke saraf motorik.
3. Macam-macam Gerak
Gerakan
merupakan salah satu cara tubuh dalam mengagapi rangsangan. Berdasarkan
jalannya rangsangan (impuls) gerakan dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah
gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari. Pada gerak sadar ini,
gerakan tubuh dikoordinasi oleh otak. Rangsangan yang diterima oleh
reseptor (indra) disampaikan ke otak melalui neuron sensorik. Di otak
rangsangan tadi diartikan dan diputuskan apa yang akan dilakukan. Kemudian otak
mengirimkan perintah ke efektor melalui neuron motorik. Otot (efektor) bergerak
melaksanakan perintah otak. Contoh gerak sadar misalnya : menulis, membuka
payung, mengambil makanan atau berjalan.
Skema gerak sadar :
Rangsangan(Impuls) –>
Reseptor(Indra) –> Saraf sensorik
–> Otak –> Saraf motorik
–> Efektor (Otot)
b. Gerak Refleks (Tak Sadar)
Gerak refleks adalah gerak yang
tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini tidak
melewati otak namun hanya sampai sumsum tulang belakang. Gerak refleks misalnya
terjadi saat kita mengangkat kaki karena menginjak benda runcing, gerakan
tangan saat tidak sengaja menjatuhkan buku, gerakan saat menghindari tabrakan
dan lain sebagainya.
Skema gerak refleks :
Rangsangan(Impuls) –>
Reseptor(Indra) –> Saraf sensorik
–> Sumsum Tulang Belakang –>
Saraf motorik –> Efektor (Otot)
4. Susunan Sistem Saraf Manusia
Di dalam tubuh kita terdapat
miliaran sel saraf yang membentuk sistem saraf. Sistem saraf manusia tersusun
dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas
otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas
sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.
2). Sumsum tulang belakang (medulla
spinalis)
Sumsum tulang belakang terdapat
memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher
sampai ruas tulang pinggang ke dua. Sumsum tulang belakang juga dibungkus oleh
selaput
meninges. Bila diamati secara
melintang, sumsum tulang belakang bagian luar tampak berwarna putih (substansi
alba) karena banyak mengandung akson (neurit) dan bagian dalam yang berbentuk
seperti kupu-kupu, berwarna kelabu (substansi grissea) karena banyak mengandung
badan sel-sel saraf.
Sumsum tulang belakang berfungsi
untuk:
a) menghantarkan impuls dari dan ke
otak,
b) memberi kemungkinan jalan
terpendek gerak refleks.
·
Sistem saraf tepi
1) Sistem saraf somatis
Sistem saraf somatis disebut juga
dengan sistem saraf sadar Proses yang dipengaruhi saraf sadar, berarti kamu
dapat memutuskan untuk menggerakkan atau tidak menggerakkan bagian-bagian tubuh
di bawah pengaruh sistem ini. Misalnya ketika kita mendengar bel rumah
berbunyi, isyarat dari telinga akan sampai ke otak. Otak menterjemahkan pesan
tersebut dan mengirimkan isyarat ke kaki untuk berjalan mendekati pintu dan
mengisyaratkan ke tangan untuk membukakan pintu.
Sistem saraf somatis terdiri atas :
a. Saraf otak (saraf cranial),
saraf otak terdapat pada bagian kepala yang keluar dari otak dan melewati
lubang yang terdapat pada tulang tengkorak. Urat saraf ini berjumlah 12 pasang.
b. Saraf sumsum tulang belakang
(saraf spinal), saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang . Saraf
sumsum tulang belakang berfungsi untuk meneruskan impuls dari reseptor ke
sistem saraf pusat juga meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot
rangka tubuh.
2) Sistem saraf autonom (tak sadar)
Sistem saraf autonom merupakan
bagian dari susunan saraf tepi yang bekerjanya tidak dapat disadari dan bekerja
secara otomatis. Sistem saraf autonom mengendalikan kegiatan organ-organ dalam
seperti otot perut, pembuluh darah, jantung dan alat-alat reproduksi.
Menurut fungsinya, saraf autonom
terdiri atas dua macam yaitu:
a. Sistem saraf simpatik
b. Sistem saraf parasimpatik
Sistem saraf simpatik dan
sistem saraf parasimpatik bekerja secara antagonis (berlawanan) dalam
mengendalikan kerja suatu organ. Organ atau kelenjar yang dikendalikan oleh
sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik disebut sistem pengendalian
ganda.
Fungsi dari sistem saraf simpatik
adalah sebagai berikut :
• Mempercepat denyut jantung.
• Memperlebar pembuluh darah.
• Memperlebar bronkus.
• Mempertinggi tekanan darah
• Memperlambat gerak peristaltis.
• Memperlebar pupil.
• Menghambat sekresi empedu.
• Menurunkan sekresi ludah.
• Meningkatkan sekresi adrenalin.
Sistem saraf parasimpatik memiliki
fungsi yang berkebalikan dengan fungsi sistem saraf simpatik.
Misalnya pada sistem saraf simpatik berfungsi mempercepat denyut jantung,
sedangkan pada sistem saraf parasimpatik akan memperlambat denyut jantung.
4. Sistem Endokrin
sistem endoktrin adalah sistem yang
berfungsi untuk memproduksi hormon yang mengatur aktivitas tubuh. Terdiri atas
kelenjar tiroid, kelenjar hipofisa/putuitari, kelenjar pankreas, kelenjar
kelamin, kelenjar suprarenal, kelenjar paratiroid dan kelenjar buntu.
Sistem endokrin, dalam kaitannya
dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini
bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu
sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik
tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang
mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat,
maka fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf.
Bila sistem endokrin umumnya bekerja
melalui hormon, maka sistem saraf bekerja melalui neurotransmiter yang
dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.
·
Struktur
Terdapat dua tipe kelenjar yaitu
eksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya ke dalam duktus
pada permukaan tubuh, seperti kulit, atau organ internal, seperti lapisan
traktus intestinal. Kelenjar endokrin termasuk hepar, pankreas (kelenjar
eksokrin dan endokrin), payudara, dan kelenjar lakrimalis untuk air mata.
Sebaliknya, kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah.
Kelenjar endokrin termasuk :
1. Pulau Langerhans pada Pankreas
2. Gonad (ovarium dan testis)
3. Kelenjar adrenal, hipofise,
tiroid dan paratiroid, serta timus
·
Hormon dan fungsinya
Kata hormon berasal dari bahasa
Yunani hormon yang artinya membuat gerakan atau membangkitkan. Hormon mengatur
berbagai proses yang mengatur kehidupan. Sistem endokrin mempunyai lima fungsi
umum :
1. Membedakan sistem saraf dan
sistem reproduktif pada janin yang sedang berkembang
2. Menstimulasi urutan perkembangan
3. Mengkoordinasi sistem reproduktif
4. Memelihara lingkungan internal
optimal
5. Melakukan respons korektif dan
adaptif ketika terjadi situasi darurat
a. Testes
Dua buah testes ada dalam skrotum.
Testis mempunyai dua fungsi yaitu sebagai organ endokrin dan organ reproduksi.
Menghasilkan hormone testosteron dan estradiol dibawah pengaruh LH. Testosteron
diperlukan untuk mempertahankan spermatogenesis sementara FSH diperlukan untuk
memulai dan mempertahankan spermatogenesis.Estrogen mempunyai efek menurunkan
konsentrasi testosteron melalaui umpan balik negatif terhadap FSH sementara
kadar testosteron dan estradiol menjadi umpan balik negatif terhadap LH.
Fungsi testis sebagai organ
reproduksi berlangsung di tubulus seminiferus.Efek testosteron pada fetus
merangsang diferensiasi dan perkembangan genital ke arah pria. Pada masa
pubertas hormon ini akan merangsang perkembangan tanda-tanda seks sekunder
seperti perkembangan bentuk tubuh, pertumbuhan dan perkembangan alat genital,
distribusi rambut tubuh, pembesaran laring dan penebalan pita suara serta
perkembangan sifat agresif. Sebagai hormon anabolik, akan merangsang
pertumbuhan dan penutupan epifise tulang.
b. Ovarium
Seperti halnya testes, ovarium juga
berfungsi sebagai organ endokrin dan organ reproduksi. Sebagai organ endokrin,
ovarium menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Sebagai organ reproduksi,
ovarium menghasilkan ovum (sel telur) setiap bulannya pada masa ovulasi untuk
selanjutnya siap untuk dibuahi sperma. Estrogen dan progesteron akan
mempengaruhi perkembangan seks sekunder, menyiapkan endometrium untuk menerima
hasil konsepsi serta mempertahankan proses laktasi.
Estrogen dibentuk di sel-sel
granulosa folikel dan sel lutein korpus luteum. Progesteron juga dibentuk di
sel lutein korpus luteum.
5. Sistem Peredaran Darah (Sistem
Transportasi)
Transportasi ialah proses pengedaran
berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang
tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh.
Alat transportasi pada manusia
terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat
peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah.
Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe. Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung dan pembuluh darah.
Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe. Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung dan pembuluh darah.
1. Darah
Bagian-bagian darah:
Bagian-bagian darah:
· Sel-sel
darah (bagian yg padat)
Eritrosit (sel darah merah)
Leukosit (sel darah putih)
Trombosit (keping darah)
· Plasma
Darah (bagian yg cair)
Ø Serum Ø Fibrinogen
Fungsi Darah
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.
2. Jantung
Jantung
manusia dan hewan mamalia terbagi menjadi 4 ruangan yaitu: bilik kanan, bilik
kiri, serambi kanan, serambi kiri. Pada dasarnya sistem transportasi pada
manusia dan hewan adalah sama.
3. Pembuluh Darah
Ada 3 macam pembuluh darah yaitu: arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan pembuluh darah halus)
Ada 3 macam pembuluh darah yaitu: arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan pembuluh darah halus)
Pembuluh Nadi :
· Tempat Agak ke dalam
· Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis
· Aliran darah Berasal dari jantung
· Denyut terasa
· Katup Hanya disatu tempat dekat jantung
· Bila ada luka Darah memancar keluar
Pembuluh Vena
1. Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis
2. Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan)
3. Aliran darah Menuju jantung
4. Denyut tidak terasa
5. Katup Disepanjang pembuluh
6. Bila ada luka Darah Tidak memancar
4. Sistem peredaran darah tertutup
dan peredaran darah ganda
Dalam
keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri bersambung dengan
kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan vena terkecil (venula) sehingga
darah tetap mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi pertukaran zat, hal
ini disebut sistem peredaran darah tertutup.
Peredaran
darah ganda pada manusia, terdiri peredaran darah kecil (jantung –paru-paru –
kembali ke jantung) dan peredaran darah besar (jantung – seluruh tubuh dan
kembali ke jantung). Peredaran ini melewati jantung sebanyak 2 kali.
5. Getah Bening
Disamping
darah sebagai alat transpor, juga terdapat cairan getah bening. Terbentuknya
cairan ini karena darah keluar melalui dinding kapiler dan melalui ruang
antarsel kemudian masuk ke pembuluh halus yang dinamakan pembuluh getah bening
(limfe)
Penyakit pada Sistem Transportasi
1. Anemia
• Anemia sel sabit merupakan penyakit menurun tak bisa diobati
• Anemia perniosa, rendahnya jumlah eritrosit karena makan kurang vit B12
2. Talasemia
Sel darah merah abnormal,umur lebih pendek,diasesi dengan transfusi darah
3. Hemofili
Darah sulit/tidak bisa membeku
4. varises
Pelebaran pembuluh vena
5. Atherosklerosis
Penyumbatan pembuluh darah oleh lemak
6. Arteriosklerosis
Penyumpatan pembuluh darah oleh zat kapur
7. leukopeni
jumlah sel darah putih kurang dari normal
1. Anemia
• Anemia sel sabit merupakan penyakit menurun tak bisa diobati
• Anemia perniosa, rendahnya jumlah eritrosit karena makan kurang vit B12
2. Talasemia
Sel darah merah abnormal,umur lebih pendek,diasesi dengan transfusi darah
3. Hemofili
Darah sulit/tidak bisa membeku
4. varises
Pelebaran pembuluh vena
5. Atherosklerosis
Penyumbatan pembuluh darah oleh lemak
6. Arteriosklerosis
Penyumpatan pembuluh darah oleh zat kapur
7. leukopeni
jumlah sel darah putih kurang dari normal
6. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi wanita terdiri atas indung telur
(ovarium), oviduk (tuba Falopii), rahim (uterus), dan vagina. Sistem reproduksi
laki-laki terdiri atas testis, vas deferens, duktus (saluran) epididimis,
kelenjar prostat, dan uretra. Sistem reproduksi berfungsi dalam
perkembangbiakan.
7. Sistem Pernapasan
Sistem pernapasan
atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk
pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk
saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi
pertukaran gas. Diafragmapohon pun memiliki sistem pernapasan. menarik udara
masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan
pada berbagai jenis makhluk hidup. Bahkan
Pernapasan dada
Pernapasan dada adalah pernapasan
yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai
berikut.
Fase inspirasi. Fase ini berupa
berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya
tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga
udara luar yang kaya oksigen masuk.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan
fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang
dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai
akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan
luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Pernapasan perut
Pernapasan perut adalah pernapasan
yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
Fase inspirasi. Fase ini berupa
berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan
dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara
luar yang kaya oksigen masuk.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan
fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh
turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya,
tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar,
sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Struktur Alat-alat pernapasan
Alat-alat pernapasan pada manusia
meliputi :
Hidung,
Saluran pernapasan (faring,
laring, trakea, bronkhus, bronkeolus, alveolus)
Paru-paru
1. Hidung
Hidung merupakan organ pertama yang
dilalui oleh udara. Di dalam rongga hidung terdapat rambut-rambut dan selaput
lendir, yang berfungsi sebagai penyaring, penghangat, dan pengatur
kelembaban udara yang akan masuk ke paru-paru.
Sebaiknya bernapas selalu melalui hidung. Mengapa demikian ? Pernahkah kalian merasa susahnya bernapas lewat hidung ketika flu ?
Sebaiknya bernapas selalu melalui hidung. Mengapa demikian ? Pernahkah kalian merasa susahnya bernapas lewat hidung ketika flu ?
2. Saluran Pernapasan :
Ø Faring
Faring (tekak) merupakan
persimpangan antara kerongkongan dan tenggorokan. Terdapat katup yang disebut epiglotis
(anak tekak) berfungsi sebagai pengatur jalan masuk ke kerongkongan dan
tenggorokan.
Ø Laring
Laring adalah pangkal tenggorokan, terdiri atas kepingan
tulang rawan membentuk jakun dan terdapat celah menuju batang tenggorok
(trakea) disebut glotis, di dalamnya terdapat pita suara dan beberapa
otot yang mengatur ketegangan pita suara sehingga timbul bunyi.
Ø Trakea (Batang
Tenggorok)
Berupa pipa yang dindingnya terdiri
atas 3 lapisan, yaitu lapisan luar terdiri atas jaringan ikat, lapisan
tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan, dan lapisan
dalam terdiri atas jaringan epitelium besilia. Terletak di leher bagian
depan kerongkongan
Ø Bronkhus
Merupakan percabangan trakea yang
menuju paru-paru kanan dan kiri. Struktur bronkhus sama dengan trakea, hanya
dindingnya lebih halus. Kedudukan bronkhus kiri lebih mendatar dibandingkan
bronkhus kanan, sehingga bronkhus kanan lebih mudah terserang penyakit
Ø Bronkheolus
Bronkheolus adalah percabangan dari
bronkhus, saluran ini lebih halus dan dindingnya lebih tipis. Bronkheolus kiri
berjumlah 2, sedangkan kanan berjumlah 3, percabangan ini akan membentuk cabang
yang lebih halus seperti pembuluh.
Ø Alveolus
Berupa saluran udara buntu membentuk
gelembung-gelembung udara, dindingnya tipis setebal selapis sel, lembab dan
berlekatan dengan kapiler darah.
Alveolus berfungsi sebagai permukaan respirasi, luas total mencapai 100 m2 (50 x luas permukaan tubuh) cukup untuk melakukan pertukaran gas ke seluruh tubuh.
Alveolus berfungsi sebagai permukaan respirasi, luas total mencapai 100 m2 (50 x luas permukaan tubuh) cukup untuk melakukan pertukaran gas ke seluruh tubuh.
3. Paru-paru
Berjumlah
sepasang terletak di dalam rongga dada kiri dan kanan.
Paru-paru kanan memiliki 3 lobus (gelambir), sedangkan paru-paru kiri memiliki 2 lobus (gelambir). Di dalam paru-paru ini terdapat alveolus yang berjumlah ± 300 juta buah.
Bagian luar paru-paru dibungkus oleh selaput pleura untuk melindungi paru-paru dari gesekan ketika bernapas, berlapis 2 dan berisi cairan
Paru-paru kanan memiliki 3 lobus (gelambir), sedangkan paru-paru kiri memiliki 2 lobus (gelambir). Di dalam paru-paru ini terdapat alveolus yang berjumlah ± 300 juta buah.
Bagian luar paru-paru dibungkus oleh selaput pleura untuk melindungi paru-paru dari gesekan ketika bernapas, berlapis 2 dan berisi cairan
8. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan
berfungsi mencerna makanan dan menyerap zat-zat makanan. Sistem pencernaan
terdiri atas rongga mulut, saluran pencernaan, dan kelenjar pencernaan.
a. Di
dalam rongga mulut (cavum oris) terdapat gigi (dentis), lidah (lingua), dan
(glandula salivari).
b.
Saluran pencernaan terdiri atas kerongkongan (oesofagus), lambung
(ventriculus), usus halus (intestinum tenue), usus besar (intestinum crassum),
rektum, dan anus.
c.
Kelenjar pencernaan, hati (hepar), dan pankreas.
9. Sistem Ekskresi
Manusia memiliki organ atau
alat-alat ekskresi yang berfungsi membuang zat sisa hasil metabolisme. Zat sisa
hasil metabolisme merupakan sisa pembongkaran zat makanan, misalnya:
karbondioksida (CO2), air (H20), amonia (NH3), urea dan zat warna empedu.
Zat sisa metabolisme tersebut sudah
tidak berguna lagi bagi tubuh dan harus dikeluarkan karena bersifat racun dan
dapat menimbulkan penyakit.
Organ atau alat-alat ekskresi pada manusia terdiri dari:
1. Paru-paru,
2. Hati,
3. Kulit, dan
4. Ginjal.
PARU-PARU
Paru-paru berada di dalam rongga
dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk.
Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga
gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir.
Paru-paru sebenarnya merupakan
kumpulan gelembung alveolus yang terbungkus oleh selaput yang disebut selaput
pleura.
HATI (HEPAR)
Hati merupakan “kelenjar” terbesar
yang terdapat dalam tubuh manusia. Letaknya di dalam rongga perut sebelah
kanan. Berwarna merah tua dengan berat mencapai 2 kilogram pada orang dewasa.
Hati terbagi menjadi dua lobus, kanan dan kiri.
Zat racun yang masuk ke dalam tubuh
akan disaring terlebih dahulu di hati sebelum beredar ke seluruh tubuh. Hati
menyerap zat racun seperti obat-obatan dan alkohol dari sistem peredaran darah.
Hati mengeluarkan zat racun tersebut bersama dengan getah empedu.
KULIT
Seluruh
permukaan tubuh kita terbungkus oleh lapisan tipis yang sering kita sebut
kulit. Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh kita yang utama karena berada
di lapisan anggota tubuh yang paling luar dan berhubungan langsung dengan
lingkungan sekitar.
GINJAL
Dunia kedokteran biasa menyebutnya ‘ren’ (renal/kidney). Bentuknya seperti kacang merah, berjumlah sepasang dan terletak di daerah pinggang. Ukurannya kira-kira 11x 6x 3 cm. Beratnya antara 120-170 gram. Struktur ginjal terdiri dari: kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medula) dan rongga ginjal (pelvis). Pada bagian kulit ginjal terdapat jutaan nefron yang berfungsi sebagai penyaring darah. Setiap nefron tersusun dari Badan Malpighi dan saluran panjang (Tubula) yang bergelung. Badan Malpighi tersusun oleh Simpai Bowman (Kapsula Bowman) yang didalamnya terdapat Glomerolus.
Dunia kedokteran biasa menyebutnya ‘ren’ (renal/kidney). Bentuknya seperti kacang merah, berjumlah sepasang dan terletak di daerah pinggang. Ukurannya kira-kira 11x 6x 3 cm. Beratnya antara 120-170 gram. Struktur ginjal terdiri dari: kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medula) dan rongga ginjal (pelvis). Pada bagian kulit ginjal terdapat jutaan nefron yang berfungsi sebagai penyaring darah. Setiap nefron tersusun dari Badan Malpighi dan saluran panjang (Tubula) yang bergelung. Badan Malpighi tersusun oleh Simpai Bowman (Kapsula Bowman) yang didalamnya terdapat Glomerolus.
BAB III
PENUTUP
Demikianlah yang dapat kami
sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam makalah ini, tentunya
banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan kurangnya
rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini Penulis
banyak berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan kritik saran yang
membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis para pembaca khusus pada penulis. Aamiin
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar: